Ryan Muhammad Daris 21040112130086

Posted By: Unknown On Minggu, 28 Juni 2015

 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN KAITANNYA DENGAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG)
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pembangunan Berkelanjutan
(TKP 452)







Disusun Oleh :
Ryan Muhammad Daris
21040112130086






JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015





BAB I 
PENDAHULUAN


Dalam suatu perencanaan dan pembuatan kebijakan terkait dengan perencanaan pada umumnya tidak akan dilakukan dengan cara sepihak. Perencanaan ini akan melibatkan banyak pihak atau stakeholder terkait agar perencanaan yang dilakukan tidak terkesan semena-mena, sehingga semua pihak bisa diuntungkan dan juga menyeluruh. Istilah yang familiar dan biasa terdengar di telinga masyarakat terkait dengan perencanaan yang partisipatif atau melibatkan berbagai pihak adalah Musrenbang atau musyawarah perencanaan pembangunan. Dari istilahnya bisa diketahui kalau musyawarah perencanaan pembangunan adalah upaya untuk bisa menentukan kebijakan dan melakukan perencanaan yang baik dengan melibatkan pihak-pihak yang terkait dengan perencanaan tersebut.

Musrenbang juga identik dengan pembangunan berkelanjutan. Identik dalam artian keduanya memiliki hubungan yang erat. Dalam perencanaan, perlu adanya pembangunan yang berkelanjutan dan musrenbang adalah salah satu cara untuk membuat dan menentukan kebijakan yang berkelanjutan. Dengan prinsip partisipatif, semua pihak yang terkait bisa ambil bagian dan juga melakukan jajak pendapat sehingga kepentingan bersama bisa tercapai. Dengan terlibatnya banyak pihak ini, akan membuat suatu perencanaan atau kebijakan tidak hanya berlaku pada saat itu juga namun juga diikuti dengan pengaruh-pengaruh baik di masa depan. Karena, dengan melibatkan banyak orang bisa diketahui dampak dan juga manfaat yang bisa dituai dari suatu kebijakan perencanaan. Sehingga, kebijakan yang diambil akan mendukung segala unsur yang terkait dengan masa depan. Hal ini juga ada kaitannya dengan prinsip equity atau kesetaraan keadilan, sehingga distribusi yang ada bisa lebih merata.

Belakangan dengan banyaknya isu yang berpaku pada masa depan, perlu adanya suatu perencanaan yang visioner. Banyak sekali permasalahan yang mencuat dan menjadi tren untuk dibahas di khalayak seperti isu perubahan iklim, isu perumahan dan permukiman, lingkungan, pertumbuhan penduduk dan sebagainya. Dengan perencanaan yang baik, masalah di masa depan terkait dengan berbagai isu terebut diharapkan bisa diminimalkan atau bahkan bisa dicegah. Dan salah satu perencanaan yang baik adalah yang melbatkan pihak-pihak terkait. Di tulisan ini akan dibahas mengenai pembangunan berkelanjutan dan hubungannya dengan Musrenbang sebagai prinsip perencanaan yang ideal untuk diterapkan.


BAB II 
PEMBAHASAN


Pengertian dan dasar hukum Musrenbang
Musrenbang adalah kependekan dari musyawarah perencanaan pembangunan, atau suatu pertemuan yang dilakukan untuk membahas segala keperluan terkait dengan pembangunan. Dasar hukum dari musrenbang adalah Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 050-187/Kep/Bangda/2007 tentang Pedoman Penilaian dan Evaluasi pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Menteri Dalam Negeri. Musrenbang adalah suatu musyawarah yang dilakukan oleh suatu badan hukum dalam upaya untuk menentukan kebijakan yang tepat dan benar dalam suatu cakupan wilayah tertentu.

Di dalam proses Musrenbang, beberapa stakeholder terkait dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam satu forum untuk membahas suatu hal tertentu. Musrenbang ini didasarkan pada prinsip perencanaan partisipatif dimana dalam proses perencanaan ini semua pihak terkait dilibatkan dalam pengambilan suatu keputusan atau penentuan suatu kebijakan. Hal ini dilakukan supaya semua pihak yang terlibat didalamnya mendapatkan keuntungan dan tidak dirugikan. Dengan adanya komunikasi yang baik dan terjalin antar stakeholder yang ada, kebijakan yang diambil ini diharapkan bisa diterima oleh semua pihak dan juga bisa memberikan manfaat sehingga tidak malah membuat beberapa pihak untung sedangkan pihak yang lain dirugikan. Tujan dari musrenbang ini juga adalah untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dengan melihat banyak sisi, sehingga diperlukan banyak pikiran di dalamnya.

Pada umumnya Musrenbang menjadi agenda periodik yang dilakukan oleh badan tertentu atau pihak tertentu untuk bertemu dan mendiskusikan suatu masalah. Dalam diskusi ini diputuskan skala prioritas dari masalah mana saja yang hendak diselesaikan. Dalam hal ini, peran masyarakat sangatlah vital dan Musrenbang juga menjadi ruang bagi masyarakat untuk menyuarakan pendapatnya terkait penyelesaian masalah atau penentuan suatu kebijakan perencanaan. Musrenbang juga merupakan salah satu buah dari mundurnya sistem sentralistik yang digantikan oleh desentralisasi. Proses yang pada awal mulanya top-down menjadi bottom-up dan Musrenbang adalah suatu wujud dari pembangunan yang berawal dari bawah karena pendapat dan pikiran masyarakat bisa secara langsung tersuarakan.

Karakteristik dan prinsip Musrenbang
Musrenbang adalah sebuah kegiatan yang menyeluruh dan juga mencakup semua pihak, namun menitikberatkan pada partisipasi masyarakat. Karakteristik dari Musrenbang ini sendiri adalah melibatkan semua pihak yang terkait dengan permasalahan yang terjadi atau fokus dari kebijakan, selain itu prinsip keadilan dan kesetaraan juga dijunjung tinggi dalam proses ini. Hal ini berkaitan dengan penyetaraan masyarakat sebagai salah satu stakeholder dalam proses perencanaan yang terjadi.

Berikut adalah beberapa prinsip dari musrenbang :
a.    Prinsip kesetaraan
Setiap peserta yaitu Kelompok masyarakat tertentu memiliki hak yang sama dan setara untuk menyampaikan serta mengutarakan pendapatnya. Mereka juga memiliki kewajiban yang sama dalam mendengarkan pendapat dari pihak lain. Perbedaan pendapat yang ada dihargai dan lebih mengutamakan hasil kesepakatan bersama.
b.    Prinsip musyawarah dialogis
Peserta dari Musrenbang datang dari berbagai kalangan dan juga latar belakang, ada yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan termasuk dari kalangan berpunya, serta juga ada yang datang dari kalangan  berpendidikan rendah dan berkecukupan. Dari dinamika yang ada ini diharapkan dihasilkan keputusan terbaik yang mendukung dan mendukung kepentingan dan kemaslahatan satu sama lain antar pihak.
c.    Prinsip keberpihakan
Adanya Musrenbang ditujukan untuk melupakan dan sejenak menyingkirkan ego dalam keberpihakan terhadap individu atau Kelompok tertentu.
d.    Prinsip anti dominasi
Dalam Musrenbang tidak diperbolehkan adanya suatu individu atau Kelompok tertentu yang mendominasi, sehingga diharapkan semua pihak memandang setara pihak lain dan juga memperhatikan kepentingan pihak lain meskipun bersebrangan pendapat.
e.    Prinsip pembangunan secara holistic
Musrenbang ditujukan untuk mengakomodasi kepentingan bersama, sehingga diharapkan tercapai kemajuan bersama dengan tanpa adanya wilayah atau sektor tertentu yang mendominasi.

Bagan Proses/ Mekanisme Musrenbang
Proses dari Musrenbang dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
1.    Tahap Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa/Kelurahan (Musrenbangdes)
2.    Tahap Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam)
3.    Tahap Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab)
Berikut adalah bagan Musrenbang :

Pengertian pembangunan berkelanjutan 
Pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan yang dilakukan pada jaman sekarang tanpa mengorbankan atau meninggalkan pengaruh buruk pada masa depan. Dalam artian, pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses dari pembangunan guna memperbaiki keadaan yang ada pada saat sekarang dengan memperhatikan berbagai aspek agar pembangunan yang dilaksanakan tidak meninggalkan pengaruh buruk pada masa depan, atau bahkan bisa memberikan dampak positif pada masa depan. Pembangunan berkelanjutan juga ada hubungannya dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan terkait dengan salah satu isu yang sedang sangat santer saat ini tentang perubahan iklim. Perubahan iklim yang ada sekarang ini erat hubungannya dengan perilaku manusia yang ada di masa lalu. Hal ini juga bisa jadi dikarenakan pembangunan yang ada di masa lalu tidak berlandaskan pembangunan berkelanjutan, sehingga pembangunan yang dilaksanakan hanya memandang pendek suatu pembangunan dan hanya melihat sejengkal ke depan. Keuntungan instan membuat pembangunan yang ada dilakukan dengan sembarangan hingga melupakan unsur masa depan, padahal pembangunan yang dilaksanakan memiliki implikasi di masa depan. Sekilas tadi adalah contoh kecil dari pembangunan berkelanjutan yang tidak dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan.

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang menjadikan masa depan sebagai acuan dan perhatian utama, sehingga perencanaan yang dilakukan dengan menggunakan kacamatan pembangunan berkelanjutan akan menyisakan sedikit efek negatif atau bahkan malahan menghasilkan dampak positif di masa depan. Pembangunan berkelanjutan yang merupakan pandangan baru ini juga berprinsip  pada keadilan atau kesetaraan dimana bukan hasil yang dilihat dengan menilik kuantitas saja, melainkan distribusi dan pemerataan. Sebagai contoh adalah perbandingan dua daerah dengan satu daerah memiliki rata-rata penghasilan tinggi dan satunya lagi memiliki rata-rata yang relative lebih rendah. Setelah dilihat lebih dalam ternyata daerah pertama terdapat sedikit warga yang kaya sekali dan banyak yang miskin sekali, namun pada derah kedua warga yang ada tidak ada yang kaya sekali dan tidak ada yang miskin sekali melainkan semuanya beerada pada rata-rata ekonomi yang relatif sama. Apabila dilihat dari segi pembangunan berkelanjutan, daerah kedua lebih baik karena meskipun tidak ada yang kaya sekali namun terjadi pemerataan atau distribusi yang baik sehingga tidak ada kesenjangan. Hal inilah yang menjadi salah satu sasaran dari pembangunan perkelanjutan yaitu menciptakan kehidupan yang seimbang dan berkeadilan sehingga kesenjangan yang terjadi tidak terlalu tajam. Dengan pembangunan berkelanjutan diharapkan pemerataan bisa terjadi, selain itu tidak akan ada dampak negatif yang terjadi di masa depan sebagai hasil dari perencanaan di masa lalu.

Prinsip dan Keterkaitan Pembangunan Berkelanjutan dengan Musrenbang
    Berikut adalah beberapa prinsip dari pembangunan berkelanjutan :
a.    Pemerataan keadilan sosial
Pemerataan keadilan sosial memiliki artian pembangunan berkelanjutan yang menjamin adannya distribusi yang baik dalam penghargaan antar generasi. Dalam artian, generasi yang ada sekarang memiliki derajat yang setara dengan  generasi yang ada di masa mendatang sehingga pembangunan yang dilakukan sekarang harus memperhatikan generasi yang mendatang apakah akan memberikan kerugian atau keuntungan bagi mereka. Pemerataan atau distribusi yang seimbang juga harus terjadi di beberapa sektor meliputi sektor produksi dan ekonomi, serta kesejahteraan dari berbagai lapisan masyarakat.
b.    Penghargaan terhadap perbedaan atau keanekaragaman
Keberagaman dan perbedaan yang ada patut dihargai dan dijunjung tinggi. Perbedaan atau keanekaragaman yang ada meliputi keanekaragaman hayati dan budaya. Penghargaan terhadap keanekaragaman hayati menimbulkan perasaan tanggung jawab terhadap konsumsi atau pemanfaatan susatu sumber daya sehingga tidak terjaid eksploitasi di dalamnya. Penghargaan terhadap keanekaragaman budaya akan mendorong perlakuan yang sama kepada tiap orang sehingga tidak ada lagi yang namanya diskriminasi atau pandangan rendah terhadap suatu ras tertentu.
c.    Penggunaan pengekatan integratif
Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan yang terjadi antara pihak yang ada, bukan hanya manusia dengan manusia lain namun juga manusia dengan lingkungan. Harus ada integrasi antara manusia dengan lingkungan yang ada. Pada dasarnya manusia memanfaatkan segala yang ada di lingkungan, oleh karena itu pemanfaatan yang dilakukan harus memiliki dasar kefahaman dan pengetahuan agar pemanfaatan yang dilakukan bisa optimal serta tidak terjadi adanya eksploitasi.
d.    Perspektif jangka panjang
Pembangunan yang ada harus didasarkan pada masa yang akan datang. Tidak bileh ada faham yang mengutamakan keuntungan masa kini. Semua harus didasarkan pada prinsip bahwa apa yang dilakukan pada masa sekarang akan memiliki dampak atau implikasi di masa depan apakah dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Sehingga, apapun yang dilakukan pada masa sekarang jangan sampai memberikan dampak buruk pada masa mendatang, bahkan apabila bisa justru memberikan dampak positif di masa depan.

Pembangunan berkelanjutan juga memiliki hubungan dengan Musrenbang atau Musyawarah Perencanaan pembangunan. Musrenbang adalah suatu proses perencanaan yang menggunakan prinsip kesetaraan dan keadilan, sehingga semua yang terlibat memiliki posisi yang sama. Sama juga dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yaitu equity atau kesetaraan atau keadilan. Jadi baik Musrenbang atau pembangunan berkelanjutan sangat berhubungan satu sama lain, karena yang menjadi prinsip keduanya adalah sama yaitu prinsip kesetaraan dan keadilan. Dan juga keduanya sangat memperhatikan distribusi, sehingga pemerataan bisa terjadi dengan baik.

Kritik individu
Proses Musrenbang sudah banyak diteapkan pada proses pembangunan dan pengambilan serta penentuan kebijakan yang ada di Indonesia, bahkan sudah dijamin dan juga dilindungi dengan adanya dasar serta landasan hukum yang sah, namun menilik lebih dalam proses Musrenbang patut lebih diberdayakan lagi. Dalam artian, Musrenbang harus lebih dikenalkan dan disebarluaskan kepada masyarakat. Mekanisme pelaksanaannya juga harus dilakukan di lebih banyak proses perencanaan yang ada di Indonesia. Hal ini terkait dengan perencanaan partisipatif yang membuat banyak pihak terkait ikut ambil bagian sehingga tidak ada lagi pihak yang dirugikan.

Bebererapa yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah proses yang ada dalam Musrebang masih sering terjadi adanya kasis dominasi kalangan atau golongan tertentu. Dalam hal ini biasanya golongan yang lebih intelektual lebih mendominasi. Hal ini patut mendapatkan perhatian. Prinsip dari pembangunan berkelanjutan dan juga Musrenbang adalah kesetaraan jadi tidak boleh ada satupun pihak yang lebih mendominasi dibandingkan dengan pihak yang lain karena semuanya adalah serata.

Dalam proses Musrenbang juga terkadang masih ada peserta yang pasif sehingga tidak mengemukakan pendapatnya . masyarakat perlu lebih diarahkan lagi supaya dalam proses ini, mereka bisa dan mampu mengemukakan pendapatnya. Karena, pada dasarnya pendapat tiap piak yang ada dalam Musrenbang adala sama pentingnya dengan pendapat pendapat yang lain, sekali lagi prinsip keadilan atau equity.


BAB III 
KESIMPULAN


Dalam proses pembangunan di Indonesia perlu sekali memiliki landasan pembangunan berkelanjutan. Yang dibutuhkan Indonesia bukanlah memiliki rata-rata ekonomi yang tingi atau memiliki pertumbuhan yang tinggi, namun lebih kepada pemerataan. Pertumbuhan yangtinggi dan tidak dibarengi dengan pembangunan serta distribusi yang baik tidak aka nada artinya. Distribusi dan pemerataan serta keadilan adalah sesuatu yang harus menjadi perhatian utama pemerintah. Dengan distribusi yang baik dan pemerataan serta keadilan, semua orang bisa mendapatkan haknya sebagai warga negara dengan baik. Selain itu dengan pembangunan berkelanjutan masa depan menjadi acuan utama sehingga pembangunan yang ada akan menjadi lebih bertanggung jawab dan tidak asal asalan karena memperhatikan masa depan apakah generasi masa depan masih bisa merasakan sesuatu yang ada sekarang atau apakah mereka akan menerima dampak terteentu, hal ini akan menjadi dasar pemikiran dalam perencanaan.

Musrenbang juga perlu diberdayakan dan lebih dikenalkan kepada masyarakat sebagai salah satu ajang dari masyarakat untuk juga ikut ambil andil dalam suatu pengambilan kebijakan dan perencanaan. Sedangkan proses Musrenbang yang sudah berjalan juga perlu dikaji lagi. Proses yang berjalan harus sesuai aturan dan mengikuti prinsip dari Musrenbang. Tidak boleh ada pihak yang lebih mendominasi dan harus dijunjung adanya perbedaan. Kesetaraan pendapat dalam Musrenbang juga perlu diperhatikan, sehingga pembangunan yang ada di Negeri ini bisa berjalan dengan baik dan optimal dengan harapan Indonesia menjadi Negeri yang lebih baik.



Daftar Pustaka

Luqman, Fuad. 28 September Tanpa Angka Tahun. "Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)".

Anonimus. 21 Februari 2012. "Musrenbang dan Macetnya Partisipasi Rakyat". http://www.berdikarionline.com/. diunduh Kamis, 25 Juni 2015.

Adam, Shendy. 22 Februari 2012. "Musrenbang dan Demokrasi Deliberatif". http://www.kompasiana.com/. diunduh Rabu, 25 Juni 2015

Siregar, Thoib. 29 Mei 2013. "Musrenbang sebagai Proses Pembelajaran Masyarakat dalam Mengatasi Permasalahan". http://www.p2kp.org/. diunduh Jumat, 26 Juni 2015.

Diberdayakan oleh Blogger.